Sumpah 84 tahun lalu
adalah awal dari
kebersamaan suatu republik
Dari sana pemuda-pemuda itu
mengaku bahwa
mereka bertanah air yang satu
berbangsa yang satu
berbahasa yang satu
Demikianlah terikat
rasa cinta mereka
pada republik ini
hingga terjadinya perubahan waktu
Kini, di tahun 2012 yang serba modern
Nilai-nilai leluhur mereka
yang dulu bersusah payah menyusun sumpah itu
Tidak ada sama sekali di dalam mereka
Yang ada
hanya cipratan keringat kecil
dari mereka yang tak kunjung hapal sumpah itu.
Apalah arti dari sumpah itu?
Jika penerus dari debu leluhur
bahkan tidak mengetahui
isi dari sumpah itu
Mungkin kita perlu sumpah yang baru
Atau perlukah kita
salahkan kembali kata "waktu"
atas hilangnya nasionalisme kita?
Minggu, 28 Oktober 2012
Rabu, 26 September 2012
Namaku Indonesia
Orang-orang dari segala penjuru
tahu ketika kau sebut nama ini
tiada yang tak kenal
yang tak kenal berarti sudah mati.
terdapat kebangaan tersendiri
Jelas, bagaimana tidak.
Kau lihatlah hamparan pasir putih
Sungguh indah nan elok di pandang
budaya yang tak terhitung
suku bangsa yang banyak pun
tak pernah mempermasalahkan nama ini
Nama yang semenandung terdengar.
Membuat hati tak kunjung lepas
Membuat hati tak kunjung lepas
dari cinta yang tak bisa kau tolak.
Ah, indahnya nama itu
siapa yang tidak menyukainya
ketika kau dengar nama ini
kau tau
inilah saatnya nama ini semakin naik
Nama itu sudah saatnya kau dengar
karena dalam sanubariku
terdengar suara yang mengatakan
kalau aku bernama Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)